Langsung ke konten utama

REFLEKSI 50 TAHUN PROKLAMASI MANIFESTO KEMERDEKAAN BANGSA RAKYAT PAPUA BARAT 1 JULI 1971-1 JULI 2021 SEBAGAI SEMANGAT TONGGAK PEMBEBASAN.

  


 


Perjalanan nasionalisme bangsa Papua berumur panjang. Mereka tetap ingin merdeka dari penjajahan bangsa manapun dan menjaga perdamaian dunia.

pembaca yang terhomat,berikut beberapa kumpulan artikel kami susun,selamat membaca terima kasih!...

Penegakan hukum, dibentuk Algemene Politie, bersenjatakan 150 senapan carabine peninggalan KNIL.Sejak tahun 1960, korps kepolisian tersebut mendapat tambahan persenjataan seperți senapan Mauser dan senapan mesin Uzi. Pada Maret 1959, Gubernur koloni NNG, Peter Palattel, merekomendasikan pembentukan PVK, namun baru mendapat persetujuan dari Ratu Juliana dengan terbitnya Dekrit Kerajaan pada 21 Februari 1961. Secara resmi, Batalyon Papua, Kesatuan Muliter Papua dibentuk oleh John van Eechoud, Komandan Polisi Holandia. Satu tindakan diluar tindakan ekonomi, politik, dan pembangunan Papua. Rekrutmen dimulai pada September 1961 dan mendapat respons luar biasa besar dari pribumi Papua, dimana jumlah pendaftar melebihi lowongan prajurit yg tersedia. Ribuan orang antri mendaftar di depan kantor polisi di Hollandia (sekarang Jayapura), sementara hanya 30 orang "saja yg akan direkrut dari Hollandia.

Anggota PVK berasal dari berbagai suku di Papua, namun karena ibukota koloni NNG terletak di Manokwari, mayoritas anggotanya berasal dari Suku Arfak (penduduk lokal Manokwari) dan Suku Biak.

Pimpinannya adalah seorang perwira marinir Belanda, Kolonel W.A. van Heuven. Logo PVK Emblemnya berupa burung kasuari, dan mottonya Persevero (Saya Bertahan). PVK dipersenjatai senapan infantri ringan dan berseragam khaki dengan topi rimba berhiaskan emblem PVK dan bulu burung kasuari.Total 200 orang direkrut dan mulai berlatih militer pada 1 Nopember 1961 di berbagai kota.Kebanyakan dipersiaßkan sebagai perintis angkatan bersenjata di bakal negara Papua yang akan segera dideklarasikan pada 1 Desember 1961.Namun kelanjutannya dihentikan sejak tercapainya perjanjian New York 5 Agustus 1962, yang menyetujui gencatan senjata dan pengalihan pemerintahan atas koloni NNG kepada PBB.PBB membentuk UNTEA (United Nations Temporary Executive Athority) yang bertugas mengelola pemerintahan sementara di bekas koloni ini. PVK diserahkan komandonya kepada UNTEA pada Oktober 1962 dan kemudian dibubarkan setelah koloni NNG resmi diambil alih oleh Indonesia pada 1 Mei 1963.Sebagian Bekas anggota PVK ini kemudian direkrut oleh militer Indonesia. Amiruddin al Rahab dalam Operasi-Operasi Militer di Papua menulis bahwa, Ketika pembaharuan dari yonif Oleh Militer Indonesia, Yonif 641/Tjendrawasih I yang berasal dari Dipoegoro dan Yonif 642/Tjendrawasih II yang berasal dari Siliwangi. Ke dalam kedua batalion ini telah bergabung unsur dari Papua, yaitu para gerilyawan Kasuari/Trikora dan anggota eks-PVK (Papuan Vrywillingers Korp) setelah mereka dididik di Siliwangi dan di Diponegoro.Perlawanan Bersenjata dan Lahirmya OPM 

Dalam perkembangan selanjutnya, OPM memiliki banyak faksi. Investigasi L.R Baskoro, Impian.Lama dari markas Victoria, Forum keadilan Majalah hukum dan demokrasi 1986 nenulis, OPM awalnya lahir terdiri dari dua faksi.Pertama, pada tahun 1963 OPM muncul sebagai gerakan bawah tanah di Jayapura, dipimpin oleh Aser Demotekay. Faksi ini memiliki jalur koorperatif dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai Раpua Barat merdeka.Aser Percaya, Pemerintah Indonesia menyerahkan Tanah Irian kepada mereka secara baik-baik.Namun, belakangan setelah hasil PEPERA 1969, jau dari impian mereka. Garis perjuangan faksi ini berubah, memilih jalur konfontatif.Tahun 1964, Faksi OPM lainnya lahir di Manokwari, dipimpin oleh Terianus Aronggear. Berbeda

dengan Aser, Terianus langsung mencanangkan strategi politik dan kekuatan fısik.Perlawanan secara bersenjata pertama kali diluncurkan di Kebar, Manokwari 26 Juli 1965. Perlawanan di Kebar ini dipimpin oleh Johannes Djambuani dengan kekuatan 400 orang yang berasal daris uku Karun dan Ayamaru.Seiring dengan itu, suku Arfak di Arfal, Manokwari melancarkan pula perlawanan yang dipimpin oleh Mayor Tituler Lodewijk Mandatjan yang dilkuti oleh Kapten Tituler Barent Mandatjan dan Lettu Tituler Irogi Maedogda dengan mengajak penduduk lari kehutan.

28 Januari 1965, sekelompok orang suku Arfak yang dimotori dan dipimpin oleh mantan anggota PVK melakukan penyerangan terhadap markas pasukan TNÍ dari Batalyon 751/Brawijaya di Manokwari hingga tiga orang anggota TNI terbunuh. Akhir dari semua penyerangan itu, pada Februari 1965, di Sanggeng, Manokwari diadakan pertemuan. Dihadiri oleh kepala suku Arfak, Lodwik Mandacan, Barent Mandacan, Kepala Kepolisian Papua Mr. John Jambuani, mantan Komandan PVK Mr. Permenas Ferry Awom dan beberapa anggota PVK-Polisi Papua dan Angkatan Laut Papoea Benyamin Anafi, Terianus,Aronggear, Mr. Marani, Fred Ajoi, Jimmy Wambrau. Dari pertemuan inilah melahirkan Organisasi Papua Merdeka atau lebih dikenal dengan masif di tahun 1971 ini membuat sentimen anti Indonesia tidak surut, malah perlawanan berkembang ke berbagai kota dalam bentuk penyerangan terhadap pos-pos ABRI dan

pemerintahan.Selain melakukan aksi-aksi bersenjata seperti penyerangan, penculikan, sabotasę dan sebagainya terhadap militer Indonesia, OPM melakukan aksi politik dengan memproklamirkan Negara Papua Merdeka.

Proklamasi 1 Juli 1971

1 Juli 1970, Di suatu tempat, Waris, sebelah timur Papua Barat, Markas Besar Organisasi Papua Merdeka - Tentara Pembebasan Nasional Liar (OPM-TPNL) didirikan sebuah markas didirikan.Tempat itu, bukan sebuah kota yang megah. Hanya sebuah tempat ditengah hutan, dekat

perbatasan dengan PNG. Namanya, Markas Victoria. Victoria, 1. Juli 1978. Terjadi satu peristiwa penting Didampingi oleh Jakob Prai, Tablamilena Jarisetou Jufuway Kepala Staf Tentara Pembebasan Nasional (TEPENAL) dan Louis Ketua Senat, Dorinus Maury, Menteri Kesehatan, Philemon Wajoi, Komandan (Panglima) TEPENAL.

Perluasan Wilayah Devacto dimulai. Pada 28 oktober 1979 di Victoria, membentuk struktur dan pembagian wilayah yang disebut Makodam Pemka dibagi menjadi 7 wilayah.Kodam Pemka I Mamta, Kodam Pemka II Wamena, Kodam Pemka II Agimuga Fakfak, Kodam Pemka IV Wessel Meren (Paniai), Kodam Pemka V Merauke, Kodam Pemka VI, Teluk Cenderawasi (Biak-Serui), dan Kodam Pemka VII Kepala Burung (Manokwari-Sorong).Tidak lanjut dari itu, pada tahun 1984, terjadi gejolak perlawanan, dan mengakibatkan operesi milter di Jayapura, Sarmi dan Wilaya Perbațasan. Dan gejolak pada tahun 1970-an di wilayah pegunungan.


Pemberontakan OPM: "One People, One Soul"

Sejak 26 Juli 1965, gencarnya serangan militer Indonesia disambut oleh pemberontakan OPM yang dikomandoi para tokoh Pegunungan Arfak dan Biak. Pemimpinnya ialah tokoh karismatik Johan Ariks yang menggandeng bekas anggota Papoea Vrijwilligers Korps (PVK) untuk mempertebal kekuatan tempur. Pemberontakan itu mereka luncurkan di Kebar, Manokwari. Ferry Awom, Lodwick dan Barren Mandatjan terlibat sebagai pimpinan. Pemberontakan itu bertujuan mencapai kemerdekaan penuh bagi Papua Barat, sebagaimana dikisahkan George Junus Aditjondro dalam Cahaya bintang kejora: Papua Barat dalam kajian sejarah, budaya, ekonomi, dan HAM (2000).

 

Pada 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem memproklamasikan pemerintahan Papua Barat. Orang Suku Biak itu adalah mantan anggota TNI-AD Kodam Diponegoro. Gerakan ini dijuluki OPM Markas Victoria (Mavik). Kekuatan militernya dari Tentara Pembebasan Nasional (TPN)—kini TPN Papua Barat (TPNPB). Penyebab pergolakan itu adalah pelanggaran HAM menjelang Pepera 1969 oleh aparat Indonesia, sebagaimana dijelaskan oleh studi Ngatiyem bertajuk Organisasi Papua Merdeka 1964-1998.

dan pernyataan Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom . Jacob Prai sebelumnya adalah sekutu bagi Rumkorem, namun berpisah sejak meletus friksi pada 13 Maret 1976. Jacob mendirikan garis struktural baru OPM pada 26 Desember 1976. OPM ini dijuluki sebagai Pembela Keadilan (Pemka). Sayap militer dari kelompok itu ialah Pasukan Pembebasan Nasional (Pepenal), sebagaimana dituturkan disertasi Otto Ondawame West Papuan Nationalism and the Organisasi Papua Merdeka (OPM) or Free Papua Movement (2000).

Tanggal 1 Juli 1971 merupakan hari Proklamasi kemerdekaan bangsa West Papua yang pertama kali. Sejak 1961 - 1970, belum ada proklamasi kemerdekaan, susunan kabinet pemerintahan, dan Konstitusi/UUD untuk bangsa Papua.

Dalam catatan sejarah, pada waktu Proklamasi 1 Juli 1971, terjadi 4 (empat) peristiwa penting : Proklamasi Kemerdekaan, Pengumuman Kabinet Pemerintahan, Penetapan Konstitusi (uud) Sementara, dan Penolakan Pemilu Indonesia yang melibatkan Rakyat Bangsa Papua.

I. Proklamasi Kemerdekaan

West Papua (Melanesia) dinyatakan sah sebagai negara yang berdaulat, yang memilki dasar kebangsaan dan latar belakang sejarah yang berbeda dari Bangsa Indonesia (Melayu). Seth Jafeth Rumkoren dipilih sebagai Presiden pertama rakyat Papua Barat yang sah dalam proklamasi 1 Juli 1971.
Isi dari pada proklamasi 1 Juli  adalah :

" Kepada Rakyat Papua sekalian, dari Numbay sampai Merauke, dari Sorong sampai Baliem dan dari Biak sampai Pulau Adi "

" Dengan berkat dan pertolongan Tuhan kami mendapat kesempatan hari ini, maklumkan kepada kamu sekalian berdasarkan keinginan Luhur bangsa Papua, bahwa bangsa dan tanah Papua hari ini | 1 Juli 1971 | menjadi satu bangsa dan tanah yang merdeka dan berdaulat penuh (de facto dan de jure) "

" Kiranya Tuhan menyertai kita, dan dengan ini dunia menjadi maklum, bahwa keinginan Luhur bangsa Papua untuk merdeka atas tanah airnya Papua Barat telah menjadi nyata ".

                                                                             (Victoria, 1 Juli 1971)  

Seth Jafet Rumkorem

presiden

 

II. Pengumuman Kabinet Negara

Kabinet pemerintahan Republik West Papua disusun dan diumumkan pada tanggal yang sama sesuai amanat konstitusi sementara. Dengan komposisi kabinet yang terdiri dari Presiden, Menteri, Pemerintah daerah tingkat provinsi, Kabupaten kota, Distrik dan Kampung.

Pemerintahan ini dibentuk sebagaimana diatur dalam undang - undang 1971, maka alat kelengkapan negara waktu itu dipersiapkan. Isi konstitusi yang sebagai landasan berlaku mulai dari generasi kedua dan ketiga yang sedang berjuang sampai saat ini, dikutatkan amandemen oleh badan eksekutif dan legislatif yang terjadi perubahan sebanyak 3 kali.

III. Penetapan Undang - Undang Dasar 1971 (Konstitusi)

Rancangan undang - undang dasar atau konstitusi sementara Republik Papua Barat ditetapkan pada tanggal 1 Juli 1971 di Markas Victoria dekat perbatasan PNG - Jayapura, West Papua. Konstitusi sementara terdiri dari 129 pasal, semua diatur per bagian masing - masing seperti nama negara, batas wilayah, lambang negara diatur pasal demi pasal.

IV. Penolakan Pesta Demokrasi Indonesia (Pemilu Pertama di Papua)

Sejak Indonesia menginvasi wilayah Papua Barat sejak 1963, namun mengikut sertakan dalam berbagi sistem pemerintahan demokrasi Indonesia sejauh itu belum melibatkan orang Papua.

Baru pertama kali tanggal 1 Juli 1971, Indonesia memaksa orang Papua memberikan hak pilihnya pada pemilihan presiden Indonesia pada waktu itu. Untuk menanggapi hal ini, Intelektual Papua waktu itu berkumpul bersama para tua - tua untuk menyatakan sikap menolak segalah bentuk pesta demokrasi Kolonial Indonesia.

Ketika peristiwa 1 Juli ini terjadi, serangan bersenjata berturut - turut di wilayah Senggi dan Waris antara tentara Indonesia dan orang Papua. Dan itulah cikal bakal terbentuknya Tentara Pembebasan Nasional (TPN) pada tanggal 26 Maret 1973.

Sebagaimana berdasarkan konstitusi 1971, yang merupakan kelengkapan alat negara maka terbentuknya tentara untuk mengawasi kabinet pemerintahan, melindungi rakyat dan memperjuangkan hak kemerdekaan rakyat bangsa Papua.

C. Bagian Penting Proklamasi 1971

Bagian ini adalah bagian yang terpenting yang wajib diketahui oleh pejuang, aktivis dan intelektual Papua pada masa kini tentang administrasi negara (tolak ukur sebuah negara) yang diatur dalam Undang - undang konstitusi 1971.

Isi mukadimah konstitusi 1971 paragraf kedua adalah " Bahwasannya Negara Republik West Papua yang berdasarkan kasih menurut paham keagamaan menjunjung dan menjamin hak - hak fundamental manusia ; kemerdekaan, demokrasi, keadilan serta senantiasa mengusahakan kemakmuran dan kebahagiaan bagi rakyatnya serta juga turut secara aktif menjadi perdamaian dunia yang abadi ".

I.             Kemerdekaan Kemerdekaan

yang maksud adalah kemerdekaan secara ekonomi dan politik, yang membebaskan manusia Papua dari penindasan dan terlepas dari keterikatan segalah hukum yang menjajah tanah Papua Barat.

II.           Demokrasi

Seluruh rakyat Papua Barat turut ambil bagian dalam mewujudkan demokrasi yang sah, merealisasikan demokrasi kerakyatan yang sejati serta  mengedepankan kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspresi demi kemajuan bangsa.

III.         Keadilan

Menyatakan keadilan sosial kepada seluruh rakyat bangsa Papua barat tanpa terkecuali dengan menghormati nilai - nilai dasar dan hak asasi manusia sebagai bentuk kecintaan yang hakiki terhadap bangsa dan tanah Papua.

IV.          Kemakmuran  

Menjaga kedamaian antar ikatan keluarga, antar umat beragama, antar status sosial, serta juga menjaga dan melestarikan keseimbangan alam leluhur bagi bangsa Papua Barat.

V.            Kebahagiaan

 Menata dan melahirkan situasi, kondisi dan suasana aman dalam membangun pemerintahan, membangun ekonomi, kesehatan, kemiliteran, menghormati kesetaraan gender, menghormati kebudayaan nasional dan segalah bentuk konstruksi realitas di Papua Barat.

VI.           Perdamaian

Rakyat Papua Barat turut ambil bagian bersama negara-negara didunia menjaga perdamaian antar wilayah, antar bangsa, dan antar benua di seluruh dunia.

VII.        Penutup.

Kita sebagai generasi ke tiga (3) penerus perjuangan luhur bangsa Papua Barat, harus bisa membedakan sejarah 1 Desember 1961 dan 1 Juli 1971, agar jangan lagi ada pertentangan atau kesalahpahaman dalam memahami sejarah besar Bangsa Papua.

Dengan demikian, untuk diketahui bersama bahwa :
1. 1 Desember 1961 adalah hari dimana dunia mengenal Identitas bangsa West Papua yang dideklarasikan sebagai embrio negara yang melahirkan manifesto politik.
2. 1 Juli 1971 adalah hari dimana Proklamasi, Sususan kabinet dan Konstitusi dilahirkan sebagai dasar pemerintahan Republik West Papua.

Atribut Deklarasi Susunan Negara:

1.    Nama negara: Negara Papua Barat (West Papua)

2.    Lagu Kebangsaan: Hai Tanahku Papua

3.    Bendera        :Bintang Kejora/Sambari

4.    Seboyan       :One People,one soul

5.    Batas wilayah: sorong sampai Merauke

6.    Rakyat          :orang Asli Papua (OAP) ras Melanesia.

7.    Memiliki konstitusi: UUD,Proklamasi kemerdekaan secara defakto dan dejure.

 

I.     biografi Seth Rumkorem,

lengkapnya Seth Jafeth Rumkorem (meninggal 12 Oktober 2010) adalah seorang mantan militer, politikus, aktivis atau pejuang Organisasi Papua Merdeka (OPM). Seth Rumkorem yang berdomisili di WageningenNegeri Belanda, itu merupakan Proklamator Papua Barat Merdeka, dan juga sebagai Presiden Organisasi Papua Merdeka yang pertama. Ia meninggal dunia di rumah kediamannya di Negeri Belanda sekitar tanggal 12 Oktober 2010. Sebelum menjadi pimpinan OPM, Seth Rumkorem pernah berkarier sebagai militer dengan menjadi anggota TNI. Ia menjalani pendidikan Sekolah Calon Perwira di Bandung pada tahun 1967. Karena ketidak-puasannya, ia kemudian desersi lalu masuk hutan dan melakukan perlawanan terhadap pemerintahan RI. Pada akhir 1970-an ia diangkat sebagai pimpinan tertinggi OPM. Ayahnya adalah seorang yang ikut memperjuangkan Irian Barat menjadi bagian dari Indonesia dan pernah berhubungan dengan SoekarnoPresiden RI.[

II.  biografi:

Jacob Prai sebelumnya Kepala Senat Pemerintahan Sementara Papua Barat menyatakan di Great Waris, kawasan perbatasan selang Papua Nugini dan Papua Barat, tanah air Prai ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber Referensi:

1.           Web:Suarapapua.com/[akses 5 juni 2021]link: https://suarapapua.com/2020/07/01/1-juli-1971-kilas-balik-batalyon-papua-dan-tpn-opm/

2.            Web:jubitabloid.id.com/[akses 5 juli 2021]/Link: https://jubi.co.id/papua-peringati-1-juli/

3.            Web.Tirto.com/[akses 5 juli 2021]/link: https://tirto.id/bagaimana-bangsa-papua-memproklamasikan-membela-kemerdekaannya-emy3

4.            Web: kompasiana.com/[akses 5 juli 2021]/link: https://www.kompasiana.com/nduga2007/5d198e28097f36284c3bcf82/sekilas-sejarah-papua-barat?page=3

5.            Web:Wikipedia/[akses 5 juli 2021]:Link: https://id.wikipedia.org/wiki/Seth_Rumkorem

 

Komentar