Langsung ke konten utama

WAKIL PANGLIMA KODAP III TPNPB OPM NDUGAMA DARAKMA ATAS NAMA ANGIN UNUE TELAH GUGUR DIMEDAN PERANG PERJUANGAN BANGSA PAPUA PADA USIA KE- 65 TAHUN

 WAKIL PANGLIMA KODAP III TPNPB OPM  NDUGAMA DARAKMA ATAS NAMA ANGIN UNUE TELAH GUGUR DIMEDAN PERANG PERJUANGAN BANGSA PAPUA PADA USIA KE- 65 TAHUN.

_______________________

Doc: Istimewa 

KEPEMIMPINAN MARKAS BESAR OPM TPNPB VICTORIA TELAH MENERIMAH LAPORAN DUKA SECARA RESMI OLEH PANGLIMA KODAP III NDUGAMA DARAKMA BRIGADIER GENERAL EGIANUS KOGOYA UNTUK DISAMPAIKAN SECARA RESMI KEPADA SELURUH RAKYAT PAPUA DAN MASYARAKAT INTERNATIONAL.

Syukur BagiMu Tuhan, Hai Tanahku Papua!

Pioneer, Perintis, Documentor, Sejarahwan, Penasehat Seluruh Pasukan KODAP III NDUGAMA DARAKMA Almahrum Bapa Brigadier General ANGIN UNUE, Telah Gugur Dimedan Tempur Perjuangan Bangsa Papua, Pada Hari Sabtu, Tanggal 11 Maret 2023, Di Ndugama Darakma West Papua.

SEJARAH SINGKAT PERJUANGAN MASA HIDUPNYA:

Almahrum Brigadier General ANGIN UNUE Adalah Pioneer Dan Tokoh Perintis TPNPB OPM bersama Pemimpin Pemimpin Utama lainya Yaitu SILAS KOGOYA, DANIEL KOGOYA Dan DAUD LOKMBERE, Yang Telah mengambil KOMITMEN Bersama KELLY KWALIK, BONNY ANAYA, GEN TITUS MURIB, GEN NGGOLIAT NAMAN TABUNI Untuk Mengikuti Jejak Dan Pertunjuk Matahari Menuju MARKAS BESAR OPM TPNPB Victoria.

Setelah PROKLAMASI 1 July 1971, Kolonel Bernard Mawen, Alex Derey, Saul J Bomay, Diutus langsung oleh kepemimpinan Brigadier General Zet J. Rumkorem Dan J.H Prai Untuk mengkobarkan API REVOLUSI dan AMANAH Perjuangan Bangsa Papua ke Wilayah Mbaliem Pegunungan Papua, Dan Pada Tahun 1971 hingga 1976 Para pemimpin pemimpin TPNPB OPM mulai Direktur secara discipline Untuk memimpin Perang Gerilya TPNPB OPM Guna menghusir ANEKSASI Dan INFASI MILITER TNI POLRI Dari Bumi Papua.

Dibawah kepemimpinan Almahrum Jendral Kelly Kwalik, Bonny Anaya, Silas Kogoya, Daniel Kogoya, Daud Lokmbere, Dan Almahrum ANGIN UNUE Adalah Tokoh setia Dan Discipline menjaga setiap documents Kodap III Ndugama Darakma Hingga beliau mendidik banyak pemimpin pemimpin Generasi Muda patriots TPNPB OPM Termasuk panglima TPNPB OPM Kodap III Ndugama Darakma Brigadier General Egianus Kogoya.

Kepemimpinan Markas Besar OPM TPNPB Victoria menyampaikan TURUT BERDUKA kepada seluruh Pasukan Dan Pimpinan TPNPB OPM Kodap III Ndugama Darakma Dibawah kepemimpinan Panglima Daerah brigadier general Egianus Kogoya Dan komandan Operasi Pemne Kogoya, Dalam Keadaan Depressive Militer Kolonial Indonesia atas penyanderahan Kapten Pilot FILLEP MARK, kepemimpinan OPM TPNPB Dan KORPS Diplomat OPM International Turut BERDUKA ATAS KEPERGIAN Orang Tua ANGIN UNUE Dan Kami Yakin arwah Dan spirit Dari perjuangan bangsa Papua Tetap bersama Kami Untuk melanjutkan Perjuangan Bangsa Papua Hingga MERDEKA Dan BERDAULAT Dari kolonial Dan Kapitalis international.

Demikian berita Duka Dan Catatan perjuangan Singkat bapak Brigadier General ANGIN UNUE Yang Telah Kami Sampaikan Untuk diketahui oleh Rakyat Papua Dan seluruh masyarakat International.

Informasi Duka ini, Dikeluarkan Secara Resmi Dari Kantor Pusat Perjuangan Bangsa Papua, Markas Besar OPM TPNPB Victoria, pada 23 Maret 2023.

SALAM DUKA NASIONAL BANGSA PAPUA.

ONE PEOPLE ONE SOUL.

Panglima KODAP III NDUGAMA DARAKMA.

Brigadier General Egianus Kogoya.

Chr'Com of OPM TPNPB.

Jeffrey P Bomanak

________________________

VICE COMMANDER OF KODAP III TPNPB OPM NDUGAMA DARAKMA IN THE NAME OF ANGIN UNUE HAS FALLEN IN THE FIELD OF THE WAR OF THE PAPUA NATION AT THE AGE OF 65 YEARS. 

_______________________ 

LEADERSHIP OF OPM TPNPB VICTORIA HEADQUARTERS HAVE RECEIVED AN OFFICIAL REPORT OF GRIEF BY THE NDUGAMA KODAP III NDUGAMA DARAKMA BRIGADIER GENERAL EGIANUS KOGOYA TO BE OFFICIALLY DELIVERED TO ALL PAPUA PEOPLE AND THE INTERNATIONAL COMMUNITY. 


Thank You Lord, O My Land of Papua! 

Pioneer, Pioneer, Documentor, Historian, Advisor to All Troops of KODAP III NDUGAMA DARAKMA The late Father Brigadier General ANGIN UNUE, Has Died in the Combat Field of the Struggle of the Papuan Nation, On Saturday, March 11 2023, at Ndugama Darakma West Papua. 

A BRIEF HISTORY OF THE STRUGGLE OF HIS LIFE: 

The late Brigadier General ANGIN UNUE was a pioneer and pioneer of TPNPB OPM along with other main leaders namely SILAS KOGOYA, DANIEL KOGOYA and DAUD LOKMBERE, who have taken a COMMITMENT with KELLY KWALIK, BONNY ANAYA, GEN TITUS MURIB, GEN NGGOLIAT NAMAN TABUNI to follow in the footsteps of and Guiding the Sun Toward OPM Headquarters TPNPB Victoria. 

After the PROCLAMATION of 1 July 1971, Colonel Bernard Mawen, Alex Derey, Saul J Bomay, were sent directly by the leadership of Brigadier General Zet J. Rumkorem and J.H Prai to inflame the FIRE OF REVOLUTION and AMANAH of the Papuan Struggle in the Mbaliem Region of the Papuan Mountains, and in 1971 to 1976 The leaders of the TPNPB OPM began as Director in a disciplined manner to lead the TPNPB OPM Guerrilla War to expel the ANNEXATION and MILITARY INVASION of the Indonesian National Police from Papua. 

Under the leadership of the late Generals Kelly Kwalik, Bonny Anaya, Silas Kogoya, Daniel Kogoya, Daud Lokmbere, and the late ANGIN UNUE were loyal figures and disciplined guarding every document of Kodap III Ndugama Darakma until he educated many leaders of the TPNPB OPM Young patriots including the commander of the TPNPB OPM Kodap III Ndugama Darakma Brigadier General Egianus Kogoya. 

The leadership of the OPM TPNPB Victoria Headquarters conveys CONGRION to all troops and leadership of TPNPB OPM Kodap III Ndugama Darakma Under the leadership of the Regional Commander Brigadier General Egianus Kogoya and the commander of Pemne Kogoya Operations, in a Depressive State of the Indonesian Colonial Military for the hostage of Capt. Pilot FILLEP MARK, OPM TPNPB leadership And the OPM International Diplomat Corps grieves over the passing of ANGIN UNUE's parents and we believe that the spirit and spirit of the struggle of the Papuan people remains with us to continue the struggle of the Papuan nation to become independent and sovereign from colonialism and international capitalism. 

Such is the sad news and short notes of the struggle of Brigadier General ANGIN UNUE which we have conveyed to the people of Papua and the entire international community. 

This Grief Information, Issued Officially From the Central Office of the Struggle of the Papuan Nation, OPM TPNPB Headquarters Victoria, on March 23 2023. 

NATIONAL GREETINGS FOR THE NATION OF PAPUA. ONE PEOPLE ONE SOUL. 

Commander of KODAP III NDUGAMA DARAKMA. 

Brigadier General Egianus Kogoya.

Chr'Com of OPM TPNPB. 

Jeffrey P Bombanak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernyataan Sikap Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) KK-Surabaya. Selasa, 25 Mei 2021

Pernyataan Sikap Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) KK-Surabaya. Selasa, 25 Mei 2021 Doc Dokumentasi AMP KK Surabaya Amolongo, Nimo, Koyao, Koha, Amakanie, Kinaonak, Nare, Yepmum, Dormum, Tabea Mufa, Walak, Foi Moi, Wainambe, Nayaklak  Waw.awawawawa...wa...wa...wa...wa! 1. Bebaskan Victor F. Yeimo, Ronald Levi, Kelvin Mondala dan seluruh tahanan politik Papua tanpa syarat. 2. Hentikan Kriminalisasi terhadap seluruh aktivis Papua. 3. Tarik Militer organik dan Non-organik dari seluruh tanah Papua. 4. Buka akses jurnalis di seluruh tanah Papua. 5. Mengutuk keras tindakan ormas reaksioner yang melakukan intimidasi dan teror terhadap mahasiswa Papua di Malang dan seluruh Indonesia 6. Segera cabut pelabelan teroris terhadap TNPB/OPM pada umumnya orang asli Papua (OAP). 7. Tolak Otonomi Khusus jilid 2  8. Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri, sebagai solusi demokratis bangsa Papua.

OLIGARKI - KAPITALISME & PELANGGARAN HAM DI PAPUA

OLIGARKI - KAPITALISME & PELANGGARAN HAM DI PAPUA doc:Ilustrasi sumber:pribadi     Penulis Oleh : Maner Kay (Mahasiswa papua kuliah di universitas muhamadiyah Jember jawa Timur) Sejarah kehidupan manusia adalah sejarah perjuangan kelas (Karl Marix- 1818-1883)   Oligarki Selama berabad-abad, Oligarki dianggap diperkuat oleh kekayaan, anggapan ini dikacaukan oleh teori elite pada awal abad-17. Kesamaan berbagai Oligarki sepanjang sejarah adalah bahwa kekayaan mendefnisikan dan memperkuatnya, dan secara inheren membuat roda pemerintahan bejalan tidak efektif. Dalam buku “Oligarki” Jeffrey A. Winters menjelaskan bahwa Motif dan keberadaan Oligarki di semua negara-negara adalah mempertahankan kekayaan. Upaya mempertahankan kekayaan dengan bemacam-macam pola, tergantung pada kepentinganya. hal ini termasuk seberapa jauh Oligarki itu terlibat dalam menghadirkan koersi/ pemaksaan yang mendasari dalam segala klaim hak milik, dan juga apakah upaya itu dilakukan secara sendir

SERUAN MORAL DEWAN GEREJA PAPUA

  Photo: istimewa Dewan Gereja-geraja papua SERUAN MORAL DEWAN GEREJA PAPUA Bertobatlah sebab kerajaan surga sudah dekat. Ada orang yang berseru-seru dipadang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. (Matius: 2-3) Sebagai Pimpinan Gereja, mencermati kondisi tanah Papua yang masih meratap, masih berduka akibat konflik Bangsa Papua yang menuntut Hak Politik untuk Merdeka dan Pemerintah Indonesia yang memperjuangkan Papua bagian dari NKRI. Ternyata bahwa Deklarasi Damai di tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) yang dibacakan dihadapan para petinggi negara selama ini belum pernah terealisasi. Karena itu seiring seruan Moral 194 orang para Pastor Katolik menyikapi situasi Papua, kami menyampaikan  hal-hal berikut: A. KONFLIK TPNPB VS TNI/POLRI DAN PENGUNGSIAN WARGA PAPUA Memasuki pertengahan bulan November 2021, kami mencatat semakin gencarnya pemerintah Indonesia melakukan politik rasisme sistemik, kriminalisasi,marjinalisasi dan militerisasi dalam rangka

4 korban TNI-AD di Sorong Demi Oligarki dan Kapitalisme

4 korban TNI-AD di Sorong Demi Oligarki dan Kapitalisme Doc TNI AD saat Evakuasi Sumber: Facebook 4 korban serdadu Indonesia di Sorong Papua barat 2/09/21 tadi. Negara tidak akan memberikan solusi yang lebih demokratis dan manusiawi, Guna menyelesaikan konflik berkepanjangan dan melihat akar persoalan Papua vs Indonesia. Hak asasi manusia (HAM) dibaikan atau tidak diutamakan dan dibicarakan Oleh negara, justru sebaliknya karena Indonesia lebih menghargai kapitalisme eksloititasi SDA di Papua barat .  Karena bagaimanapun manusia itu makhluk hidup yang mulia merdeka yang berhak mencabut nyawa adalah Allah Sendiri, tidak bisa korban atas Nama "NKRI HARGA MATI"emang NKRI harga mati bisa menciptakan manusia?😁. Jawab sendiri; Presiden Joko Widodo dengan sistem kekuasaan serta kroni-kroninya tak akan merespon atas situasi ini, mungkin mereka mencari pola militer juga karena watak mereka memang penjajah. Aparat kolonial Indonesia adalah bagian dari ciptaan Tuhan, dan mereka mem