Refleksi
BUKU
oleh: Midi Villexz kogoya
BUKU:
Jejak Kekerasan Negara Dan Militerisme Di Tanah Papua "edisi 2021"
Kumpulan Cacatan Seorang Gembala Oleh: Dr.Socratez S. Yoman
![]() |
Doc: sampul buku bagian depan Sumber:Pribadi |
Terlebih dahulu saya
secara pribadi ucapkan terima kasih dan apresiasi setingi-tinginya kepada bapak
Presiden Persekutuan Gereja Baptis West Papua (PGBWP) Dr.Socratez S. Yoman
dalam kesibukannya melayani umat Tuhan di west papua dan luar west papua,Ia tak
henti-hentinya telah menulis banyak buku
tentang persoalan papua hingga saat ini bukunya telah mencapai puluhan
buku semua adalah hasil karya bapak Dr.Socrtaez Sofyan Yoman.
Berikut ini profil bapak Dr.Socratez Sofyan Yoman seperti
yang dikutip sampul belakang buku Jejak Kekerasan Negara Dan Militerisme Di
Tanah Papua edisi 2021.”Beliau Dr.Socratez Sofyan Yoman adalah Presiden
Persekutuan Gereja-Geraja Baptis West Papua (PGPWP) ia menjabat beberapa
periode;sejak 2002 hingga sekarang,yang dikenal luar di indonesia bahkan juga
internasional.Pada tahun 2017 Ia meraih Gelar S3 di Program Doktoral Studi
Sejarah dan Budaya Papua di sekolah Tinggi Teologi Walter Pos Jayapura.Ia
dikenal sebagai Bapak Gembala sekaligus Penulis Produktif,Berbakat,Kritis dan
tajam tentang Hak Asasi Manusia di Tanah Papua”.
Buku dengan judul Jejak Kekerasan Negara Dan Militerisme DI Tanah Papua,menurut
saya buku ini belum pernah di
puplikasikan oleh negara bahkan juga oleh Lembaga instansi Pendidikan,walaupun
ada tapi buku-buku yang bersumber dari pihak militer dan pemerintah lebih
beriorientasi kepentingan nasionalisasi Negara Kesatuan Repuplik Indonesia
(NKRI),dan kepentingan eko-politik negara di papua.
Menangkapi
judul buku ini bahwa,” [jejak] Arti KBBI adalah: bekas tapak kaki; bekas langkah.
Contoh: ada jejak orang di tanah dengan demikian kekerasan dan operasi militer Indonesia di masa lalu dan masa sekarang telah Bapak
Socratez Sofyan Yoman telah ia uraikan dalam buku ini lengkap dan kaya dengan berbagai sumber
daftar Pustaka bahkan juga bersumber melalui saksi-saksi mata atas situasi di
tanah papua.
Melalui buku ini telah memberikan wawasan baru,informasi
baru terhadap negara dan Lembaga instansi formalitas,agar semua orang tahu
bersoalan papua bukan sekedar soal kejanggalan pembangunan insfrastuktur dan
kesejahtrakan ekonomi bagi west papua,Namun juga banyak aspek persoalan yang
mestinya negara terbuka dan bisa menyelesaikan dengan cara bermatabat,rasional,demokratis
dan Hak asasi manusia.
Buku ini terdiri dari bab dan sub bab,dengan 195 Hlm.Bab pertama
berbicara perihal sejarah dan politik bangsa west papua dengan bangsa Indonesia
dan juga kerterlibatanya bangsa-bangsa asing
colonial-kapitalisme dan imperialisme
atas situasi di west papua.Yang bab
kedua Otonomi Khusus,perihal ini berbicara kenapa adanya otsus di
papua,bagaimana implementasi otsus selama tahun 2001 sampai 2020.Bab ketiga
Militerisme pembahasan ini juga menjelaskan soal kekerasan aparat negara
terhadap warga di papua terutama konflik militer Indonesia vs Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB).Bab ke-empat diplomasi Papua bab ini
menjelaskan perkembangan perjuangan pembebasan nasional di jalur diplomasi
nasional dan internasional terutama fraksi perjuangan United
Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
Langsung saja kita
menengok pada bab 1 atau bab pertama sejarah dan politik bangsa west
papua,dengan berkorelasi bangsa negara kolonial-kapital atau imprealisme
amereka,belanda dan sekutunya atas situasi di west papua.
Menurut saya buku ini isinya
bukan hanya jelaskan opini,tapi juga ditulis juga peristiwa seperti tanggal kejadian,objek
tempat,nama korban bahkan juga nama pelaku,salah satunya pada hlm.138 tentang
peristiwa yaitu 3 pedeta yang jadi korban akibat kekerasan militer Indonesia,Pdt.Yeremia
Zanambani di intang jaya ,Pdt.Giyimin Nirigi di nduga,dan elisa tabuni di
puncak jaya,masing tempat terjadi dengan waktu yang berbeda-beda.
Buku ini juga memulai dan
penjelasannya sangat berurutan tentang persoalan papua yaitu sejak 1961 tentang
Operasi Militer Tri Komando Rakyat(Trikora),15 agustus 1962 tentang “The New
York Agreement”,30 september 1961 “the roma Agrement”,1 mei 1963 hari aneksasi
secara paksa oleh militer Indonesia di west papua untuk mengamangkan serta
bertujuan untuk pengkondisian wilayah dan juga rakyat papua oleh Militer
Indonesia,1965 lahir dan sejarah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-organisasi
Papua Merdeka (TPN-PB,OPM),7 april 1967 eksploitasi sumber daya alam papua
lewat perusahaan kapitalisme amerika PT.Freeport Indonesia,1969 Penentuan
Pendapat Rakyat (PEPERA) tidak demokratis,penuh dengan terror,intimindasi,bahkan
juga pembunuhan yang dilakukan oleh militer kolonialisme Indonesia terhadap
bangsa west papua.
Namun dalam buku ini juga
tidak dijelaskan secara rinci seperti 1 juli 1971,14 april 1988 deklarasi
negara Melanesia barat oleh DR.Thomas Wanggai di holandia,gerekan seniman Arnol
C.Ap 14 april 1984 yang dibunuh oleh militer Kopassus Indonesia di holandia,dan
presidium dewan papua (PDP) yang dipimpin oleh Dortheys Hiyo Eluay pada tahun
2001 -2002,bahkan juga dalam buku ini tidak menjelaskan seperti fraksi-fraksi
perjuangan Komite Nasional Papua Barat (KNPB),Aliansi Mahasiswa Papua (AMP),dll,Tapi
tulisan ini saya menemukan juga menjelaskan posisi ULWMP sebagai organisasi
Persatuan dari semua Gerakan di papua barat yang dipimpin oleh Benny Wenda
dkknya.
Buku ini lebih mengajak
orang lain atau pembaca untuk menyelesaikan persoalan papua dengan cara dan
mekanisme demokratis,menjunjung nilai-nilai kemanusian bahkan juga atau
sekaligus ini merekomendasikan melakukan dialog Antar ULWMP VS RI dan
dimendiasi oleh pihak ketiga atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelesaikan
persoalan west papua.
Dalam buku ini juga
menjelaskan bahwa Nama OPM adalah sebutan oleh pemerintah kolonial Indonesia persamaan
seperti GPM,KKB,KKSB,dan terakhir teroris,Namun saya beasumsi bahwa TPN-PB
dalam ber-Girrlya tidak usaha pakai kata OPM,Namun cukup Pakai TPN-PB,karena OPM
distigma negatif oleh pemerintah kolonial Indonesia.
Demikian,ulasan atau refleksi
bacaan saya,tentang buku Jejak Kekerasan Negara Militerisme Di Tanah Papua
Yang Di Tulis Oleh Bapak Dr.Socratez S.Yoman 2021.
Semoga dapat bermafaat
buat kawan-kawan yang membaca.
Salam Pembebasan Nasional
West Papua
Wa..wa…
Komentar
Posting Komentar