Langsung ke konten utama

Seruan Aksi | Jokowi Segera Tarik Militer Dari Kab.puncak Papua

 

Doc:poster 
Sumber:koran kejora 

*SERUAN AKSI:*

*RIP HAM INDONESIA*
*PRESIDEN JOKO WIDODO SEGERA TARIK MILITER ORGANIC DAN NON-ORGANIC DARI KABUPATEN PUNCAK*


Kehadiran aparat TNI/Polri di Papua sejak tahun 1963 memberikan trauma bagi masyarakat Papua  yang membekas hingga kini, dan pola Pendekatan Pemerintah pusat terhadap Papua tidak pernah berubah segala macam kebijakan selalu diperhadapkan dengan aparat TNI/Polri berbagai macam operasi dilakukan di Papua yang ujung-ujungnya menewaskan masyarakat sipil OAP demi kepentingan oligarki.
Kebijakan pemerintah pusat yang selalu menggunakan kekuatan militer ini telah mengorbankan ribuan juta jiwa OAP dan terkesan mengesampingkan Hak Asasi Manusia (HAM) OAP, sehingga muncul berbagai perlawanan di berbagai daerah terhadap Pemerintah Pusat.
Pada Jumat 9/4/2021 Bahwa setelah sehari sebelumnya, seorang guru bernama Oktovianus Rayo (40) tewas ditembak oleh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Beoga, selain itu TPNPB menembak lagi seorang guru Guru Honorer di SMP Negeri 1 Beoga bernama Yonatan Rande. Pihak TPNPB mencurigai almarhum Oktovianus Rayo & Yonatan Rande yang diduga mata-mata aparat Tentara sehingga keduanya ditembak mati di kampung Julogoma kabupapten Puncak.
Setelah kematian seorang guru di Kampung Julogome, distrik Beoga, kabupaten Puncak, Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya melakukan perjalanan di tempat kejadian di Beoga, kabupaten Puncak untuk penyelidikan, penanganan dan penggalangan, disaat bertugas itulah Kabinda Papua ditembak oleh TPNB/OPM.
Sejak Kematian Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya gugur oleh anggota  TPNPB/OPM di Kampung Dambet Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4/2021). Merespon Kejadian Tersebut Presiden Joko Widodo Dalam konferensi pers, Senin (26/4/2021 ) Telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota (TPNPB)  yang merupakan kelompok penembak  Kepala  (BIN) Daerah Papua.
Atas Perintah Perintah presiden inilah telah dilakukan operasi di Kabupaten Puncak.
Bahwa Pada tanggal 9 juni 2021 aparat militer Indonesia telah melakukan operasi pengejaran pelaku penembahkan kabidan Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya  telah melakukan menyisiran di rumah warga & melakukan Penembakan, senjata, Bom dari udara mengunakan helicopter mengakibatkan Korban tiga orang Warga diantarannya; 1) Patianus Kogoya (45) Tani, 2) Paitena Murib (43) Tani, 3) Erialek Kogoya (55)  Kepala Desa, dan tiga orang lainnya seorang anak-anak berusia 5 mengalami luka-luka dalam pembataian tersebut.

Bahwa Pada  Selasa (22/2/2022). Telah terjadi penganiayan tuju anak SD dan satu dari mereka meninggal dunia. Bahwa bermula dari kasus pencurian Senjata jenis SS2 prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 521/Dadaha Yodha, Prada Kristian Sandi Alviando dicuri saat dia menonton televisi di dekat Bandara Tapulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, Aparat keamanan melakukan pengejaran dan penyisiran, menangkap tujuh anak SD dan menganiaya sejumlah warga, dan membakar honai. Seorang siswa kelas 4 SD Inpres Sinak bernama Makilon Tabuni meninggal setelah dianiaya aparat. , jenazahnya telah diperabukan di Sinak pada 24 Februari 2022.
Melihat Persoalan kasus Pelanggaran HAM Berat di Papua yang belum terselesaikan hingga saat ini, kami mengundang kawan-kawan Pro Demokrasi dan anggota IMAPA Se-Jabodetabek untuk hadir dalam Aksi Kemanusiaan pada:
*Hari/tanggal  : Senin, 7 Maret 2022*
*Waktu : 10:00-15:30 wib s/d selesai*
*Tempat : Kantor Mabes TNI-Istana Merdeka-KPAI-Komnasham*

Demikian Undangan peliputan  ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja-samanya, kami ucapkan terima kasih.

Medan Juang, 06 Maret 2022

Korlap
_1. Jhon Cp: +62 812-9963-7295_
_2. Fitri Cp: +62 812-1911-1756_

Komentar