Langsung ke konten utama

Mahasiswa Papua Di Jember Merayakan Wisuda Dalam Bentuk Barapen

 

Photo :istimewa
Usai ibadah bersama

Mahasiswa pada pada umumnya diartikan sebagai generasi penerus,agen perubahan (agent of change),ujung tombak,pelopor atau garda depan, mahasiswa atau secara universal maka mahasiswa sebagai multifungsi,dan mahasiswa dalam perjuangan-nya memiliki kebebasan,hak istimewa,tanggunjawab baik secara akademik mampun non-akademik.

Selain perang dan fungsi mahaiswa di Luar kampus non akademik (aktivis), Namun sebagai Mahasiswa tak lepas dari tugas dan tanggungjawab yaitu menyelesaikan kuliah, penyelesaian kuliah dan mendapatkan gelar adalah salah satu tanda ia pernah kuliah/sekolah.Namun bukan berarti ia pernah berpikir(Rocky Gerung). karena pengetahuan materi lembaga kampus dan praktek realitas kehidupan sosial (masyakarat) terus berkembang terjadi rotasi. 

Jadi, Mahasiswa Papua tentu tak bisa hindari atas pra-kondisi dinamika dan situasi di Papua, karena selama Papua di dalam NKRI sering-sering mungkin terjadi operasi militer, eksloititasi SDA.

Untuk memperbaiki atas situasi di Papua ada ditangan orang asli Papua (OAP) itu sendiri, yaitu melalui banyak cara/ mekanisme,salah satunya ialah pendidikan.

Kali,ini Mahasiswa/I asal Papua kota studi Jember Jawa Timur merayakan Syukuran wisuda, dalam bentuk bakar batu /barapen di salah satu tempat di jember jalan danau todano tegal gede,(25/09/21).

Doc: ilustrasi
Photo: mahaiswa Papua (wisuda)

Barepen merupakan salah satu budaya masak secara kolektif di sejumlah daerah di papua yang bertujuan untuk bersyukur, bersilaturahmi, atau untuk mengumpulkan prajurit berperang .

Wisudawan dan wisudawati berasal dari Kekelusan universitas jember (Unej) 1 orang [Gomel Gibalom S.M. -Lannya Jaya],Politenk Negeri Jember (Poltek) 5 orang [Demi Kogoya S.Tr.T –Tolikara],[Neiles Tabuni A.Md-Tolikara],[Melannie c.yoku –Sentani],[Nikinus Kogoya, S.Tr.P,-Tolikara].

Ketua Panitia Acara Etiron Wonda Mangatakan "walaupun kami Mahasiswa Papua di tanah rantau tapi kami tidak lupa melestarikan budaya bakar batu".

Pria Kelahiran Puncak Jaya ini menambahkan "meskipun budaya bakar batu milik hanya beberapa Suku orang Papua, namun budaya bakar batu ini bisa menyatukan kita dari Sorong Sampai Merauke".

Salah satu peserta wisudawan “ Demi Kogoya S.Tr.T” dalam sambutannya “mengatakan bersyukur karena bisa lulus kuliah dan bisa merasakan kebahagiaan bersama pada hari ini ,semua pertolongan Tuhan dan kedua orangtua serta teman-teman mahaiswa Papua di Jember".

Dirinya berharap teman-teman,dan adik-adiknya yang lagi kuliah bisa menyusul seperti kami.”ungkapnya”.

tema yang diambil dalam syukuran ini  "Pencapain Hari ini adalah Awal Dari Perjuangan".”tutup Redaksi”.

Berita yang sama juga liput oleh 

@suara cenderawasih

Atau melalui link ini: https://suaracendrawasihp.wordpress.com/2021/09/25/acara-syukuran-wisudawan-wisudawati-asal-papua-di-jember-jawa-timur/


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

OLIGARKI - KAPITALISME & PELANGGARAN HAM DI PAPUA

OLIGARKI - KAPITALISME & PELANGGARAN HAM DI PAPUA doc:Ilustrasi sumber:pribadi     Penulis Oleh : Maner Kay (Mahasiswa papua kuliah di universitas muhamadiyah Jember jawa Timur) Sejarah kehidupan manusia adalah sejarah perjuangan kelas (Karl Marix- 1818-1883)   Oligarki Selama berabad-abad, Oligarki dianggap diperkuat oleh kekayaan, anggapan ini dikacaukan oleh teori elite pada awal abad-17. Kesamaan berbagai Oligarki sepanjang sejarah adalah bahwa kekayaan mendefnisikan dan memperkuatnya, dan secara inheren membuat roda pemerintahan bejalan tidak efektif. Dalam buku “Oligarki” Jeffrey A. Winters menjelaskan bahwa Motif dan keberadaan Oligarki di semua negara-negara adalah mempertahankan kekayaan. Upaya mempertahankan kekayaan dengan bemacam-macam pola, tergantung pada kepentinganya. hal ini termasuk seberapa jauh Oligarki itu terlibat dalam menghadirkan koersi/ pemaksaan yang mendasari dalam segala klaim hak milik, dan juga apakah upaya itu dilakukan...

Hutan Alam Papua seluas 700 hektare Telah Rusak

  Doc: hutan PAPUA Sumber:antar.News.com Dalam sepuluh tahun terakhir, hutan alam Papua seluas 700 ribu hektare telah rusak. Hal itu dinyatakan Manager Kampanye Hutan dan Perkebunan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau WALHI, Uli Arta Siagian dalam lokakarya “Dampak Deforestasi dan Perubahan Iklim kepada Komunitas Internasional dan Masyarakat Adat” di Kota Jayapura, pada Sabtu (11/12/2021). Siagian mengatakan dari catatan Global Forest Watch kehancuran hutan terbesar terjadi di Kabupaten Merauke, di mana hutan seluas 112 ribu hektare rusak karena berbagai izin pembukaan lahan sawit, hutan tanam industri (HTI), dan proyek lumbung pangan. Kerusahan hutan di luar Merauke kebanyakan juga disebabkan berbagai izin investasi di Papua. Hutan alam di Papua dan Papua Barat menjadi salah satu tumpuan harapan dan paru-paru bumi, dengan luas yang 33,7 juta hektare, atau setara 81 persen daratan. Akan tetapi, hutan alam di kedua provinsi itu menjadi sasaran pembukaan hutan untuk kepentingan pe...

Kronologis Represifitas Ormas rekaksioner, pernyataan sikap aksi Damai AMP dan FRI-WP di Denpasar Bali

  Gambar: Masa Aksi pada saat antisipasi penyerangan dari ormas. Represifitas Ormas Reaksioner dan Pembiaran Pembubaran Paksa oleh Kepolisian terhadap Aksi Damai AMP dan FRI-WP di Denpasar Tepat 60 Tahun Kemerdekaan west papua, Pada 01 Desember 1961 dan 1 Desember 2021, Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota (AMP-KK) Bali dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) sejawa timur, Bali dan Lombok  melaksanakan aksi bersama di Kota Denpasar Bali. Aksi ini juga didedikasikan untuk memperingati 60 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Bangsa West Papua Dengan tema aksinya adalah: ‘Demiliterisasi, Cabut Perpanjangan Otsus, dan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi Bangsa West Papua’. Aksi Tersebut tidak berjalan sampai ke titik aksi, di karenakan pihak ormas yang tergabung dalam Patriot Garuda Nusantara melakukan tindakan anarkis berupa penghadangan, pemukulan dan pelemparan karena menghadapi praktik pembungkaman ruang demokrasi yang begitu rupa: direpresi hingga dipukul mundur oleh...

KRONOLOGIS DAN PERNYATAAN SIKAP AMP KK JEMBER DAN SOLIDARITAS UNTUK WEST PAPUA

  Doc: AMP KK Jember Sumber: dokumentasi Kronologis Aksi  Aliansi Mahasiswa  Papua  (AMP) di Jember  -20-12-2021* Jam 8 : 25 keluar 2 anggota satpam unej Jam 8 : 30 seorang polisi mengampiri kita dan suruj masukan motor ke daerah kampus..  Jam 8 : 33 lewat satu mobil patroli  Jam 8 : 34  datang satu orang inteljen   jam 8 : 6 keluar satu polisi dari mobil patroli/lantas.  Jam 8 : 46 datang satu polisi lantas.  Jam 8 : 51 satu orang polisi pantas mendekati masa aksi, pada saat persiapan keluar...  Jam 8 : 54  berdiri 2 orang satpam 1 satu inteljen & satu orang polantas di depan jalan  keluar masuk kampua unej.  Jam 8 : 57 persiapan barisan di mulai..di pimpin oleh Korlap, disaksikan  oleh 3 orang Polisi lantas, 2 orang satpam Unej dan satu orang tdk dikenal . Jam 8 : 59 masa aksi bertolak...  Jam 9 : 02 polisi lantas mendekati masa aksi...  Jam 9 : 03 samping warung ada satu orang intel . J...