Langsung ke konten utama

Undangan Peliputan & Seruan Aksi Oleh AMP KK Ambon Dan Fri WP

 

Doc: famlet
AMP KK ambon dan Fri- WEST PAPUA.


*[ Undangan Peliputan & Seruan Aksi ]*


Kepada Yth:

Pimpinan Redaksi Media Cetak, Elektronik,Undangan Peliputan & Seruan Aksi  Online, dan Rekan-Rekan Wartawan, serta Organisasi dan individu pro demokrasi se kota Ambon


Di_

Tempat


59 tahun telah berlalu sejak penandatanganan Perjanjian New York, Indonesia masih berupaya menancapkan pengaruhnya di tanah Papua Barat melalui kebijakan Otonomi Khusus (Otsus). Otsus di Papua sudah berusia 20 tahun dan di sahkan pada 2021 secara sepihak Pemerintah Indonesia tanpa ada aspirasi rakyat Papua Barat. Namun sejak UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus diberlakukan justru tidak ada perlakuan khusus yang bisa didapatkan oleh rakyat Papua Barat. Apa yang tampak khusus tak lain hanyalah pengiriman pasukan militer secara besar-besaran ke tanah Papua Barat. Kenyataannya Otsus tidak bisa memproteksi masyarakat adat Papua Barat dari perampasan tanah untuk kepentingan investasi, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang menjadi amanah dalam undang-undang Otsus tidak pernah dijalankan, tidak ada upaya untuk mengungkapkan kasus-kasus pelanggaran HAM berat di Papua, sementara dari tahun ke tahun kasus pelanggaran HAM terus bertambah. Otsus tak lebih dari sekadar alat untuk meredam aspirasi politik rakyat Papua yang menghendaki hak penentuan nasib sendiri.

Keberlakukan rasisme oleh Negara Indonesia telah lama bangsa Papua Barat mengalami rasis, dibawa Negara Kesatuan Replublik Indonesia; rasis systemik maupun streotipe Negara Indonesia terhadap bangsa Papua Barat menjadikan gejolak yang tidak di selesaikan sampai saat ini dengan maklumat kata "maaf-Maafkan" saja, mulai terlihat di kalangan Mahasiswa/i Papua, Petani, Pelajar sampai ke tingkatan rakyat Papua Barat. Pada 2016 kasus rasisme terhadap Obby Kogoya, Rasisme Surabaya di kamasan Asrama Papua pada 16-17 Agsutsu 2019 kemudian rasisme di Merauke pada 26 July 2021 terhadap Steven. 

Gejolak Rasime systemik dari Surabaya 2019 memproteksi rakyat Papua Barat melakukan protes demo damai dari kalangan mahasiswa hingga Rak

Komentar