Langsung ke konten utama

Proses Integrasi West Papua ke NKRI didukung Amerika Serikat

 

Doc: photo Rasia




Proses Integrasi West Papua ke NKRI didukung Amerika Serikat 

Ditulis oleh John Anari

CEO & Founder WPLO

Ambassador ULMWP to the UN

www.oppb.org

www.ulmwp.org

karena adanya Harta Karung Logam-logam Berharga di Gunung Grasberg dan Ersberg yang kini digarong PT. Freeport Indonesia serta PT. Pindad Malang untuk memproduksi Persenjataan TNI dan POLRI.


Sejak 1936 Perusahaan Minyak NNGPM (Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij) berhasil menemukan Harta Karung itu oleh Ahli Geology Belanda Jean Dozy yang kemudia dilaporkan kepada Pemilik Saham NNGP yaitu BPM (40%), Standard Vacuum Oil Co. (40%), dan Pacific investments (pemiliknya sama yaitu Standard oil of California, 20%). Yang mana, Standard Vacuum Oil dan Standard Oil of California adalah milik John Rockefeller yang dilanjutkan anaknya David Rockefeller dan Nelson Rockefeller.


Pertengahan Tahun 1959 terjadi Revolusi Rakyat Cuba dibawah Pimpinan Fidel Castro dan Che Guevara sehingga berhasil tumbangkan Presiden Batista yang pro Kapitalis Amerika akhirnya Ekspor perdana Tambang Nikel Cuba oleh Freeport gagal karena dinasionalisasi milik Rakyat Cuba oleh Fidel Castro. Freeport di Cuba dibiayai oleh John Rockefeller. Freeport mengalami kerugian besar sehingga mulai mencari lahan baru.


Selanjutnya Freeport Indonesia pada Agustus 1959, Direktur Freeport Indonesia, Forbes Wilson bertemu Pemimpin Perusahaan Belanda Jan van Fruisen, Direktur Pelaksana East Borneo Company untuk mengadakan perjanjian kerjasama eksplorasi Harta Karung di Gunung Grasberg dan Ersberg yang ditemukan Jean Dozy tahun 1936. Eksplorasi Harta Karung ini dibiayai langsung oleh David Rockefeller di New York sehingga pelaporannya langsung ditujukan kepada pendana di New York.


Pada februari 1960, Rombongan Eksplorasi Forbes Wilson dan Jan Van Fruisen mulai mengadakan eksporasi dan hasilnya dilaporkan langsung ke David Rockefeller di New York.


Selanjutnya pada 3 Mei 1960, CIA memprediksi keuntungan West Papua jika digabungkan ke dalam NKRI yang dimuat dalam Dokumen CIA SNIE 65 - 60 untuk melanjutkan Dokumen SNIE 65-2-59.


Setelah John. F. Kennedy terpilih sebagai Presiden Amerika pada 21 Januari 1961, Duta Besar Amerika di Jakarta Edward Jones mengirim Surat ke Presiden John. F. Kennedy untuk meminta John. Kennedy mendukung Indonesia merampas West Papua agar Indonesia tidak menjadi Negara Komunis.


Rencana Belanda mendaftarkan West Papua sebagai Anggota PBB Sidang Umum PBB September 1961 gagal karena SEKJEN PBB Daag Hamarskjold dibunuh lebih dulu sebelum Sidang Umum PBB pada 18 September 1961.


Michael Rockefeller Anak Gubernur New York, Nelson Rockefeller tiba-tiba hilang di Asmat pada 19 November 1961 sehingga terjadi pencarian besar-besaran menyusuri sungai dimana Ahli Geology NNGPM Jean Dozy menelusuri hingga ke Gunung Grasberg dan Ersberg.


CIA mengutus Diplomat Amerika, Elsworth Bunker menjadi Mediator SEKJEN PBB U Thant untuk menjadi penengah antara Indonesia dan Belanda sehingga Dubes Belanda di PBB Van Royen dan MENLU Indonesia Subandrio diajak bertemu di Virginia untuk merancang Perjanjian Roma dan Perjanjian New York yang kemudian Perjanjian Penyerahan Administrasi West Papua di tanda-tangani Belanda dan Indonesia di Markas Besar PBB tanggal 15 Agustus 1962 (Perjanjian New York) dan 30 September 1962 di Roma, Italy (Perjanjian Roma).


Tamatlah Riwayat Negara Republik West Papua.


Komentar