Langsung ke konten utama

Seruan Aksi] Salam Pembebasan Nasional Bangsa West Papua

 [Seruan Aksi]

Salam Pembebasan Nasional Bangsa West Papua

Doc.famflet 



Amolongo, Nimo, Koyao, Koha, Nare, Yepmum, Dormum, Tabea Mufa, Walak, Foi Moi, Wainambe, Nayaklak

Waaaa waaaaa waaaa! 


Implementasi Otonomi Khusus di Papua telah memberikan dampak negatif bagi manusia dan alamnya. Hak Asasi Manusia yang dijamin dalam UU No.21 Tahun 2001 yang mengatur Otsus ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang tertulis di dalam UU tersebut. Selama 20 tahun penerapan Otsus di Papua, pembunuhan, pemerkosaan, eksploitasi alam, marginalisasi, diskriminasi rasial, dan segala bentuk pelanggaran HAM lainnya masih menjadi fenomena sehari-hari bagi orang asli Papua.


Dengan demikian, pemberian Otsus oleh Indonesia dengan dalih menjamin kesejahteraan manusia dan alam Papua sebenarnya dapat dipandang sebagai upaya melanggengkan berbagai pelanggaran hak asasi manusia Papua. Karena dampak dari kegagalan Otsus di Papua tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang melainkan seluruh masyarakat dari Sorong sampai Merauke. Hampir semua komponen dan lapisan rakyat telah menyampaikan bahwa Otsus gagal memihak, memperdayakan, dan memproteksi tanah dan manusia Papua. Namun, negara sampai hari ini terus berupaya untuk melanjutkan Otsus di Papua guna menyelamatkan kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu untuk melancarkan misinya, negara terus melakukan upaya-upaya seperti kriminalisasi dan penangkapan para aktivis Papua khususnya Victor Yeimo, Rolland Levy, dan Kelvin Molama.


Victor F. Yeimo sendiri dikenal sebagai juru bicara Petisi Rakyat Papua (PRP) yang mana PRP merupakan sebuah wadah yang berhasil mengonsolidasikan gerakan seluruh rakyat Papua. Tercatat sejauh ini sudah ada 110 organisasi yang bergabung dalam PRP. Negara kemudian melihat kedua hal tersebut sebagai ancaman karena dianggap menghalangi rencana keberlanjutan Otsus Jilid II. Selain itu, penangkapan ini juga menunjukan ketakutan Indonesia terhadap gerakan rakyat Papua yang terkonsolidasi dan bersepakat untuk bersatu dan menyelesaikan konflik antara Papua dan Indonesia.


Maka dari itu, kami Front Rakyat Indonesia untuk West Papua & Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bandung mengajak seluruh kawan untuk mengikuti aksi menuntut pembebasan Victor F. Yeimo dan seluruh Tahanan Politik Papua lainnya pada hari/tangga, waktu, dan tempat sesuai yang tertera di poster. 


Panjang umur perjuangan, panjang umur perlawanan! Waaa waaaa waaaaa..


[Jangan lupa protokol kesehatan]

Komentar